Tradisi Hermeneutika dan Penerapannya dalam Studi Komunikasi
Abstract
Tradisi “Hermeneutika” sudah dikenal dalam mitologi Yunani lewat figur Hermes yang dikenal piawai menafsirkan pesan “dunia atas” atau realitas ontologis untuk disampaikan kepada manusia. Kemudian, Hermeneutika dipraktikkan para pakar untuk menemukan makna hakiki sebuah teks alkitab.
Sekolah Frankfrut kemudian mengembangkan metode Hermeneutika sebagai cabang filasafat yang mencapai puncaknya pada Gadamar. Akan tetapi, hermeneutika baru menarik perhatian para pakar Amerika pada 1976.
Di Indonesia, Hermeneutika belum banyak digunakan untuk studi komunikasi, padahal hermeneutika dapat membongkar makna yang terselubung di balik realtias yang ada di balik teks dan wacana secara radikal.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Ultimacomm Jurnal Ilmu Komunikasi allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to its articles' full texts and allows readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
1. Authors are allowed to archive their submitted article in an open access repository
2. Authors are allowed to archive the final published article in an open access repository with an acknowledgment of its initial publication in this journal