Pendekatan Multisensori dalam Desain Media Pembelajaran Augmentasi bagi Anak dengan Disleksia

  • Fonita Theresia Yoliando Universitas Multimedia Nusantara

Abstrak

Otak manusia merupakan struktur yang kompleks yang memungkinkan manusia untuk menciptakan dan menerjemahkan berbagai rangsang yang berhubungan dengan kelima panca indera. Dalam kasus anak dengan disleksia, kemampuan memproses informasi tidak dapat berjalan dengan efisien yang kemudian menyebabkan kesulitan pada aktivitas membaca, mengeja, dan menulis. Kesulitan lainnya yang berhubungan dan terlihat pada disleksia adalah seperti kurangnya perkembangan dalam kemampuan mengingat, mengelola, mengurutkan, dan bergerak. Kesulitan belajar yang spesifik ini merupakan tantangan seumur hidup yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dihadapi dengan melalui intervensi yang terstrukur. Dalam beberapa tahun ini, pendekatan multisensori yang memanfaatkan indera penglihatan, pendengaran, dan peraba mulai dikenal sebagai salah satu aspek instruksi yang menarik dan efektif bagi anak dengan disleksia. Dengan pelatihan yang rutin dan terstruktur melalui rangsangan indera diduga dapat meningkatkan kemampuan fonetik secara lebih efektif dan bermakna yang kemudian dalam penelitian ini diterapkan dalam pembuatan media pembelajaran interaktif untuk disleksia. Penelitian ini merupakan tahap pertama dari penelitian jangka panjang terkait media pembelajaran interaktif bagi disleksia. Dalam prosesnya, terangkum pula analisis pemanfaatan pendekatan multisensori dan bagaimana metode ini dapat diimplementasikan dalam proses desain dan pembuatannya di tahap berikutnya.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2022-12-28